Molornya Proyek Jembatan Suak Samin Jadi Sorotan DPRD Provinsi

Molornya Proyek Jembatan Suak Samin Jadi Sorotan DPRD Provinsi

www.detakjambi.com, Tanjab Barat - Terkait molornya pembangunan jembatan di Desa Suak Samin, kecamatan Pengabuan, kabupaten Tanjab Barat, anggota komisi III DPRD provinsi akan agendakan kroscek ke lokasi.

Pembangunan jembatan Desa Suak Samin yang menelan dana belasan milyar dari sumber dana APBD provinsi Jambi tahun 2020, masih dikerjakan hingga Januri 2021. Molornya pekerjaan proyek ini juga menjadi perhatian anggota komisi III DPRD Provinsi Jambi, dapil Tanjab Barat dan Tanjab Timur.

Hal itu dikatakan Faisal Reza, ST, MM Anggota komisi lll DPRD provinsi Jambi. Menurutnya,  dalam waktu dekat bersama dirinya bersama anggota komisi III DPRD provinsi Jambi, akan meninjau kelapangan.

"Ya terimakasih atas informasinya dari rekan media, infomasi ini nanti akan saya koordinasikan dengan ketua komisi III dan anggota komisi III, supaya bisa menjadwalkan untuk turun langsung meninjau ke lapangan terkait pekerjaan tersebut, " ujar politisi Gerindra ini.

Menurutnya juga, semestinya proyek yang di anggarkan melalui sumber dana APBD provinsi pada tahun 2020, tentunya selesai pada tahun tersebut.

" Seharusnya pekerjaan tersebut sudah selesai, nanti akan kita cek dulu dan kita panggil pihak dinas terkait, apakah ada penambahan waktu pekerjaan tersebut, " teganya saat di konfimasi melalui via WhatsApp.Senin(18/1/21).

Sebelumnya diberitakan, proyek pembangunan jembatan yang berlokasi di Desa Suak Samin, kecamatan pengabuan dari sumber dana APBD provinsi Jambi tahun 2020 masih dikerjakan hingga pertengahan Januari 2021.

Pantauan media dilapangan, masih ditemukan tumpukan material serta beberapa orang pekerja yang masih melaksanakan pekerjaan proyek jembatan di parit 6 Desa Suak Samin tersebut.

Menurut warga, masih ada pekerjaan oprit jembatan yang saat ini sedang dikerjakan pihak kontraktor.

" Kalau kami lihat masih mengerjakan bagian oprit jembatan, makanya kendaraan yang melintas di atas jembatan juga di batasi " kata warga.

Sayangnya, dinas terkait yakni dinas PUPR provinsi Jambi, belum dapat dimintai keterangan, demikian juga pihak kontraktor pelaksana belum berhasil dimintai keterangan terkait molornya pembangunan proyek bernilai belasan milyar rupiah ini. (Red)